Berikut 7 Keutamaan Di Hari Jum’at yang Harus kamu Ketahui

Terukir alur sejarahnya di dalam Al-Qur’an, bahwa manusia untuk kali pertama diciptakan bernama Adam, kemudian diciptakan pula Hawa setelahnya. Seluruh malaikat disuruh sujud oleh Allah Ta’ala,  namun ternyata ada makhluk yang enggan sujud kepada Adam. Namanya Iblis.

Lalu di saat Iblis ditanya tentang perihal mengapa ia enggan bersujud kepada Adam, dengan sombongnya dia menjawab sebagaimana yang tertera di dalam Al-Qur’an:

“(Allah) Berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku Menyuruhmu? (Iblis) menjawab, ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau Ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau Ciptakan dari tanah.” (Allah) Berfirman, ‘Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.” (QS. Al-A’raf: 12-13)

Kemudian Allah Subhanallahu Wa Ta’ala memberi peringatan kepada Adam dan Hawa agar tidak terpedaya  oleh hasutan Iblis, sehingga dapat menyebabkan mereka keluar dari Surga.
“Maka Kami berkata: ‘Hai Adam, sesungguhnya ini (Iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkanmu menjadi celaka.” (QS. Thaha: 117)

“Dia (syetan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga.
Tuhan Menyeru mereka, “Bukankah Aku telah Melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah Mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua? Keduanya berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak Mengampuni kami dan Memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. (Allah) Berfirman, ‘Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Al-A’raf: 22-24)



Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa hari penciptaan, dimasukkan, dikeluarkan, diterima taubat serta diwafatkannya Nabi Adam ‘Alaihis Salam adalah hari Jum’at.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sebaik-baik hari kala matahari terbit ialah hari Jum’at. Pada hari ini pula ia (Adam) dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari ini pula ia dikeluarkan dari surga, dan tidaklah hari kiamat terjadi kecuali hari Jum’at.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya, no.2014 & Tirmidzi, no.488)

Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama dari sekian hari-hari yang ada. Sebab pada hari tersebut memiliki banyak keutamaan yang tersurat baik dalam Al-Qur’an maupun Hadits. Itulah sebabnya edisi pada kali ini, Insya’Allah akan membahas 7 keutamaan di hari Jum’at. Berikut 7 keutamaan hari Jum’at:

Pertama, Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdo'a.

“Hari Jum’at ialah dua belas jam. Di dalamnya terdapat satu waktu, tidaklah seorang muslim memohon seseuatu kepada Allah pada saat itu, melainkan Allah akan mengabulkannya. Maka carilah waktu itu di saat-saat akhir setelah shalat ashar.” (HR. Abu Dawud, no.1048 & an-Nasa’i, no. 1389, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah - setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu - mengatakan: "Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi.” (Zaadul Ma'ad Jilid I/389-390).

Kedua, Orang yang Wafat Pada Hari Jum’at akan Selamat dari Fitnah Kubur

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at melainkan Allah akan lindungi ia dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad, no. 6582 & Tirmidzi, no.1074, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani)

Ketiga, Hari Tatkala Allah Ta’ala Menampakkan Diri Kepada Hamba-Nya Yang Beriman Di Surga.
Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu dalam mengomentari ayat: "Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya.” (QS.Qaaf: 35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at".

Keempat, Hari Besar Yang Berulang Setiap Pekan.

Ibnu Abbas  Radhiyallahu’anhu berkata: Rasulullah Shallallu’alaihi wa Sallam bersabda:
"Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu." (HR. Ibnu Majah)

Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Kita adalah umat terakhir akan tetapi paling awal memasuki Jannah pada hari kiamat. Umat-umat sebelum kita diberi kitab dan kita juga diberi. Kemudian hari Jum’at ini mereka perselisihkan, sehingga Allah menunjukkan kita untuk itu. Hari esok (sabtu) adalah bagi orang Yahudi, dan besok lusa (ahad) untuk orang nashrani.” (HR. Bukhari, no.896)

Kelima, Allah Bersumpah Dengan Hari Jum’at

Allah Ta’ala berfirman, “Dan demi hari yang menyaksikan dan dan yang disaksikan.” (QS. Al-Buruj: 3)
Mayoritas ahli tafsir telah bersepakat bahwa yang dimaksud “demi hari yang menyaksikan” adalah hari Jum’at. (Lihat: ad-Durr al-Mantsur, Imam Suyuthi, XXV/330)

Keenam, Hari Dihapuskannya Dosa-Dosa

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Shalat lima waktu, dan antara Jum’at ke Jum’at adalah kafarat antara keduanya selama dosa besar tidak dikerjakan.” (HR. Muslim, no.342)

Salman Al-Farisi Radhiyallahu’anhu berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at". (HR. Bukhari).

Ketujuh, Hari Jum’at Hari Disempurnakannya Agama Islam

Dari Thariq bin Syihab, ia berkata;
“Seorang Yahudi berkata kepada Umar, ‘Wahai Amirul Mukminin, seandainya ayat ini ‘Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.’ Tentulah kami akan menjadikan hari itu sebagai hari raya.’ Lalu Umar pun menjawab, ‘Saya tahu hari apa ayat ini turun, yaitu pada hari Arafah dan hari Jum’at’.” (HR. Bukhai, no.6726)

Demikianlah, sedikit ilmu yang bisa kami tulis. Semoga sekiranya dapat menambah cakrawala ilmu kita. Sehingga memberikan dorongan agar dapat selalu mengoptimalkan amal kita di hari Jum’at. Tak hanya sekedar mengetahui keutamaan-keutamaan hari Jum’at, namun pula berlomba-lomba dalam kebaikan di dalamnya.

Wallahu A’lam Bish Showwab

Sumber : Buletin Al Islam 
Oleh : Farhan Hanafie

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama