Publik Speaking menjadi hal yang sangat dibuthkan akhir-akhir ini. Manakala kita dituntut bisa menyampaikan sesuatu kepada khalayak banyak, menjadi nialai lebih ketika kita bisa memaparkan gagasan kita kepada publik.
Tips Berani berbicara di depan publik (Pidato)
Publik speaking adalah ilmu yang dipelajari bagaimana menyampaikan gagasan-gagasan didepan publik dengan methode yang sesuai agar dapat dengan mudah di fahami oleh pendengarnya. Berbicara di depan publik berarti bagaiamana kita bisa meyakinkan gagasan ide kita untuk bisa di transfer agar dapat membangun kecenderungan. Bebaskan diri anda dari ketakutan.
1. Mengetahui ketakutan
Dari kesimpulan yang saya dapatkan selama ini, setidaknya ada 3 hal yang menjadikan kita enggan untuk berbicara depan publik, (1)ketakutan, (2)sempitnya wawasan dan (3)sedikit pengalaman, maka dari tulisan ini saya ingin mengajak kita semua keluar dari ketiganya.
Dale Carneige pernah berkata “Mulailah dengan motivasi, ketahuilah sepenuhnya apa yang akan anda sampaikan, yakin lah pada diri anda, dan berhati-hatilah !” keempat hal tersebut adalah aksioma bagi seorang pembicara yang berpengaruh dan diringkas menjadi : keikhlasan, pengetahuan, semangat, dan pembiasaan.
1) Ketakutan karena penularan ( Ketakutan yang menular )
Padahal kita mencoba untuk melakukan, tapi ketika banyak orang yang merasa takut untuk berbicara di depan masa, lalu kita terbawa takut karena orang itu, energi itu terserap oleh alam sadar kita, sehingga menularkan kepada kita
2) Trauma (Perhatian terhadap sebagaian hadirin )
Ini terjadi karena pernah mengalami shock akibat sekeliling yang dianggap menjatuhkan rasa berani berbicara depan publik.
3) Gagal fokus saat berbicara( Akibat pengalaman yang kurang )
Banyak penyebabnya, bisa jadi anda terlalu terbawa fokus dengan orang yang membuat anda tidak pede untuk berbicara, ntah ada rasa amarah, dendam, rasa tidak enak kepada diri anda
Ketegangan dan stress adalah baik adanya,baik yang datang dari Tuhan yang berguna untuk untuk menyiapkan fisik kita dalam menghadapi insidental, dan untuk menambah kepekaan kepada semua indra dalam tubuh kita. Dengan begitu kita bisa merespond berbagai stimulant dan mampu melaksanakan semua tugas dengan sebaik-baiknya.
2. Jangan takut untuk menjadi orang takut !
Ketakutan merupakan hal yang wajar pada batas tertentu. Saat kita berada di depan berbicara dan mempengaruhi, lalu anda merasakan ketakutan, ketegangan dan stress, jangan sampai anda bertindak seperti orang pandir dan bersikap gagap. Hendaknya anda berperilaku profesional, menerima perasaan yang menakutkan dan membiarkan ketegangan ini membantu anda merealisasikan tugas itu dengan lebih baik.
Peristiwa top andrenalin, perasaan yang mengalir berpindah dari otak ke jantung mendorong rasa takut dalam diri, lalu kita berkehendak ingin membatasi ketakutan.
Diantaranya mungkin ada empat, pertama kekhawatiran disebabkan sensitivitas situasi, kedua reaksi fisik, ketiga konflik pemikiran, terakhir rasa bersalah yang tak terlihat. Saya ingin mengajak anda untuk mempelajari kronologi piramida kekhawatiran.
Setelah sedikit mengerti piramida kejhawatiran, setidaknya anda akna menemukan solusi dalam masalah anda, maka rasakan dan lakukanlah :
Pertama saya diminta berpidato, saya takut berpidato, sekarang saya harus membaca pengetahuan tentang pembatasan rasa takut, menyusun anasir pidato, menulis pidato secara lengkap, berlatih pidato, rasa pada detik-detik terakhir menjelang pidato, masa saatnya menyampaikan pidato.
Kedua yang menjadi fenomena adalah reaksi fisik. (1)gerakan, (2)fisik, (3)imajinasi, perkataan. Sebenernya fikiran-fikiran diatas bukanlah fikiran-fikiran audiens anda. Tapi justru fikiran-fikiran anda sendiri yang dimunculkan oleh mindset anda secara berlebihan. Dan disitulah kapasitas anda yang sesungguhnya. Maka tiga hal diatas harus menjadi pertanyaan yang anda jawab.
Terus apa yang bisa dilakukan ?
Dari hasil analisa pengalaman yang saya alami, pertama gantilah gerakan-gerakan negatif dengan gerakan-gerakan yang positif, kedua memilih sikap santai dan masa bodoh terhadap situasi, bertanyalah pada anda sendiri tentang kontinen-kontinen anda yang paling indah dan hilangkan hal-hal negatif, rekam dan dengarkan pidato anda, utarakan ungkapan-ungkapan positif :
1. Saya masih memiliki banyak hal untuk diungkapkan.
2. Ini adalah pidato penting yang sangat relevan bagi para audiens
3. Saya telah sesuai dengan tema
4. Saya telah tidur dengan nyenyak sehingga saya harus terlihat segar dan enerjik.
Konflik pemikiran, pertama saat anda menyiapkan segala sesuatu untuk berbicara didepan publik, saat satu hari menuju hari H tekadkan hal-hal ini pada diri anda bahwa satu kesalahan tidak akan membuat speaking anda rusak dan hancur karena lupa adalah karakter manusia, lalu saat anda berlatih berbicara anda harus latihan dengan giat untuk selalu meningkatkan profesionalitas anda dan menambah jam terbang dan pengalaman anda, saat anda di depan publik adalah diaman anda akan menmukan situasi yang pelik anda akan merasa membuthkan pertolongan untuk berbicara didepan publik anda takut tidak akan terjadi hal yhang baik dari diri anda, seusai pidato situasi anda dimana audiens merespond apakah itu respond yang baik atau kurang baik.
Lalu anda harus bisa mengontrol dan rehat istirahat sejenak dari piranti-piranti pembatasan. Dan yang lebih penting dari semua hal ini adalah teruslah berlatih dan jangan berhenti sampai anda menemukan titik professionalitas dalam hal publik speaking.
Oleh : Azmi Muhammad Hijri (Mahassiswa STEI SEBI Depok)
Tags
Tips & Trick