Kesehatan adalah segala-galanya. Prinsip ini mungkin diterapkan oleh mayoritas warga dunia bahkan mungkin seluruhnya. Terutama apabila ia sedang sakit. Banyak cara terus ia kerahkan hingga dapat mencapainya. Tak peduli berapapun harta, waktu, serta doa yang terus-menerus ia usahakan agar mendapatkan kesehatan. Namun alangkah ironisnya, bila kita yang kini sedang mendapatkan kesehatan tersebut, justru bersantai-santai bahkan menyia-nyiakannya dalam kemaksiatan. Sayang seribu sayang tentunya. Padahal di kala sakit, kita selalu berdoa, “Ya Allah apabila kelak aku sembuh, niscaya aku akan rajin beribadah. Ya Allah ampunilah dosaku, dan berikanlah kesehatan kepadaku!” Hendaknya kita mengingat sabda Nabi, ”Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan yang lain); Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi)
Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam sering kali mengingatkan agar kita selalu menggunakan kenikmatan sehat ini untuk dipergunakan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Terlebih bila kita melalakukannya dengan rasa syukur, maka kenikmatan itu pun akan dilipatgandakan oleh Allah hingga tiada tara, bila kita mensyukurinya. Sebagaimana firman-Nya, “Dan (ingatlah) ketika Rabbmu Memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan Menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)
Oksigen salah satu contoh kecil. Banyak sekali manusia pada hari ini belum dapat bernafas layaknya orang pada umumnya. Hal ini membuktikan bahwa sakit dapat menimpa siapa saja, baik kaya maupun miskin. Demi menghirup udara maka tabung gas pun harus dibeli. Ratusan bahkan jutaan, tak tanggung-tanggung diberikan agar dapat bernafas kembali. Lalu, jika kita renungkan sejenak, sudah berapa ‘tabung gas’ kah yang telah kita hirup setiap harinya. Tak dapat dihitung tentunya. Walau lautan dijadikan tinta, daun-daun dijadikan kertas, tentulah itu semua tak dapat menghitungnya. Firman Allah Ta’ala, “Katakanlah (Muhammad), ‘Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbmu, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (QS. Al-Kahfi: 109)
Tak henti-hentinya, banyak para dai, ustadz serta ulama senantiasa mengingatkan kita agar mensyukuri nikmat Allah ini. Maka sudah merupakan kewajiban kita untuk memanfaatkan kenikmatan tersebut untuk beribadah kepada Allah. Terlebih, karena setiap amal ibadah yang kita lakukan pasti mengandung manfaat yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya, misalnya ibadah pada sepertiga malam terakhir, yang sering dikenal dengan sebutan shalat tahajud. “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh (ibadah), baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Manfaat Sholat Tahajud Bagi Kesehatan
Pertama, Dapat Melancarkan Peredaran Darah
Apabila dilihat, bangun malam saat shalat tahajud merupakan saat yang tepat agar tubuh kita dapat mendapatkan pasokan oksigen dengan baik. Karena pasokan oksigen mulai pukul tiga dini hari hingga subuh akan memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Dengan pasokan oksigen tersebut, badan kita akan lebih segar dan aliran darah menjadi lebih lancar.
Kedua, Mengurangi Resiko Terkena Penyakit Jantung dan Memperpanjang Usia
Berdasarkan banyak penilitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli, riset membuktikan bahwa sistem imun tubuh akan meningkat seiring dengan adanya ketenangan di dalam tubuh. Sehingga akan mengurangi resiko terkena penyakit jantung, serta sekaligus akan memperpanjang usia. Kaitannya dalam hal ini, shalat tahajud merupakan solusi tepat dalam memberikan ketenangan jiwa, sehingga jika jiwa tenang maka kemungkinan besar kita dapat terhindar dari resiko terkena penyakit jantung.
Ketiga, Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Secara bio-teknologi, penemuan baru menyebutkan bahwa shalat tahajud mampu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Di samping itu, bagi para penderita kanker akan merasakan manfaat lainnya, yaitu menghilangkan rasa nyeri yang kerap melanda. Dikatakan pula bahwa shalat tahajud meningkatkan respon positif yang sangat efektif dalam anastesi pra-bedah. Alasan inilah yang menjadikan mengapa shalat tahajud sangat baik dilaksanakan oleh penderita penyakit berat sekalipun. Kita pun dapat merasakan begitu banyak manfaat dalam gerakan shalat malam tersebut.
Keempat, Mencegah Penyakit Pinggang Setelah Bangun Tidur
Apabila dilihat dari gerakan shalatnya, maka gerakan-gerakan shalat tahajud secara medis dapat memberikan efek yang baik bagi kesehatan tubuh terutama pada tulang. Karena dengan membiasakan diri untuk shalat tahajud, kita akan terhindar dari penyakit pinggang yang menyerang banyak orang, sebab pada saat kita melakukan gerakan shalat seolah kita sedang melakukan beberapa gerakan senam ataupun olahraga pada waktu yang tepat.
Hal yang Perlu Diperhatikan!!!
Kaitannya dalam hal ini, maka ada satu hal yang perlu kita perhatikan jika ingin melakukan shalat tahajud di malam hari, sebut saja rumusan ‘3x ½ Menit’. Biasanya, pola ECG (Electro Cardiogram) seseorang, akan normal bila di siang hari. Namun pada malam hari, gambar pola ECG tersebut akan berbeda saat kita bangun pada tengah malam, lalu langsung membuang hajat. Karena dengan spontan bangun, otak kita akan menjadi anaemic dan akan mengalami gagal jantung karena kekurangan darah.
Maka dianjurkan bagi kita untuk menjalankan rumusan “3 kali ½ menit”, yakni;
Pertama, Jika terbangun, hendaknya tidak langsung turun dari tempat tidur, namun berbaring selama ½ menit terlebih dahulu.
Kedua, Duduk di tempat tidur terlebih dahulu selama ½ menit.
Ketiga, Menurunkan kaki dan berdoa selama ½ menit.
Setelah 3 x ½ menit yang kita lakukan tanpa harus membayar sepeserpun, otak tidak akan anaemic dan jantung tidak akan mengalami kegagalan, mencegah jatuh dan meninggal ketika bangun tengah malam, Insya Allah.
Pernah setelah membaca rumusan ini, seorang usia lanjut menangis menyesali mengapa tidak mengetahui hal ini jauh-jauh hari. Dua tahun lalu dia bangun tengah malam untuk buang air kecil. Di kamar mandi, tiba-tiba ia merasa dunia berputar dan jatuh. Akibatnya dia sekarang mengalami kelumpuhan dan tidak dapat meninggalkan tempat tidur, dan tulang punggungnya mengalami cedera. Jika saja dia mengetahui hal ini sebelumnya, tentu tidak harus menderita selama ini.
Semoga tulisan singkat ini dapat memotifasi diri kita agar selalu dapat melaksanakan shalat malam, serta mengetahui hal penting yang perlu kita jauhi bila ingin buang hajat di malam hari.
Wallahu A’lam bish Shawwab.
Penutup
Demikianlah sekelumit pembahasan yang mampu kami hadirkan pada edisi kali ini, semoga dapat menambah wawasan Islam kita bersama.
Sumber : Buletin Al Islamn
Oleh : Farhan Hanafi
Tags
Tsaqofah